May 27, 2016

Kisah Seorang Muggle, Bagian 2

Berlanjut saat liburan sekolah bertemankan dengan buku kecil itu kumembacanya halaman demi halaman dengan penuh antusias. Setiap Sore di lantai dua rumah sambil menghadap langit tangan kananku membawa replika tongkat sihir terbuat dari kayu jati 12 inci dan tentu saja tanpa inti sihir, sedang tangan kiriku membawa buku tersebut berharap ada seekor Hippogriff singgah diatas atap rumahku. Sekelilingku berterbangan Pixie yang luar biasa merepotkan hinggaku merapalkan mantra pembius, dan yang paling aku takutkan saat membaca baba makhluk bernama Lethifold, menurut keterangan wujudnya jubah ghaib hidup pelahat maut yang  tersebar di daerah Papua (kemungkinan juga di jawa kan?, dan yang menarik perhatianku ada laba-laba raksasa bernama Acromantula yang disembunyikan di rimba borneo (berarti hutan Kalimantan), hewan ini menjadi piaraan Hagrid meski ilegal.
Semua tampak nyata, detail tempat, deskripsi, argumentasi membuat siapun yang membaca buku ini akan terbawa dalam sebuah fantasi. Sempat ayahku membaca buku ini tetang Bundimun (semacam rayap mungkin) yang akan menggerogoti pondasi rumah penyihir hingga roboh ditandai dengan bau yang tak sedap di bagian lantai. Memang waktu itu kamar mandi rumahku sedang rapuh pondasinya dan berbau tak sedap seketika itu ayahku seakan percaya bahwa ini ulah Bundimun, tapi saat melihat sampul buku ini ayahku sedikit gusar karena bertuliskan "buku ini milik Harry Potter" dan langsung melempar buku ini ke tong sampah (untung aku sempat memungutnya kembali).

Bersambung dulu yaaa




No comments:

Post a Comment